Kehidupan senantiasa memperlihatkan bias-bias keheningan dan kesunyian. Kenyataan akan realitas mengungkapkan arti apa itu cinta yang sebenarnya. Memiliki makna irasionalitas menjadi makanan sehari-hari detik ini. Kemungkinan terjerumus dalam lembah hina juga semakin lebar, semua memperlihatkan bias jalan yang telah di lalui. Apa yang kita bisa lakukan dengan semua itu tanpa Doa?
Jumat, 09 Mei 2014
Susu Herbal Semua Usia
PROFIL PRODAK
EMPAT Jenis Utama:
1. GMP-Nutri Original: Rasa original GMP-Nutri dengan kandungan murni susu
kambing Etawa dan Gula Jagung. Rasa alami susu kambing dan kandungan
lengkap nutrisi dan gizinya.
2. Gmp-Nutri Coklat: tanpa merubah
kandungan nutrisi dan gizi susu kambing etawa organik yang telah di ramu
dengan coklat murni, memberikan rasa susu coklat yang nikmat.
3. GMP-Nutri Strawberry: tanpa merubah kandungan nutrisi dan gizi susu
kambing etawa organik yang telah di ramu dengan Strawberry organik,
memberikan rasa susu Strawberry yang nikmat.
4. Gmp-Max: bagi pria
dan wanita dewasa maupun pasangan suami istri yang membutuhkan
vitalitas tinggi dan daya tahan tubuh. merupakan kombinasi dahsyat dari
susu kambing etwa, kopi instan, gingseng merah, tribulus terresteris.
Untuk seputar Pertanyaan, pembelian, atau gabung sebagai Agen, Segera Hubungi Kami:
Nama :Imam Fauzi
Alamat :At Taqwa, Patemon UNNES/Semarang
Phone :085647846873
Email : sdjscaesar394@gmail.com/fauzyimam72@yahoo.co.id (fb)
harga per-kotak/satuan Rp. 20.000
Khasiat dan manfaat susu kambing etawa bubuk Organik GMP NUTRI (Goat's
Milk Powder). untuk kecantikan dan kesehatan Ibu hamil, Bayi, Balita,
dan dan bagi orang tua sangat bagus. Susu etawa dari Kambing India
dengan nama lain kambing Jamnapari ini sangat bagus untuk ketahanan
tubuh bayi, sedangkan untuk orang dewasa susu ettawa digunakan untuk
penyembuhan berbagai penyakit, seperti asma, liver, kencing manis dan
diabetes.
Susu Kambing Etawa adalah Susu kambing bubuk bio
organik yang memiliki kandungan protein terbaik. Kandungan protein yang
terkandung dalam susu kambing etawa hampir dapat disetarakan dengan Air
Susu Ibu (ASI) dan lebih baik daripada telur. Untuk mengetahui kandungan
senyawa Susu Kambing Etawa secara lengkap ada dibawah ini :
Kandungan Susu Kambing Etawa (Goat's Milk Powder) memiliki kandungan
senyawa lumayan banyak yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia dan
sangat kaya Nutrisi (Bio Nutrition), diantaranya :
Flourin+Betakasein, Cocok untuk penderita Bronchitis, Asma, TBC, Pneumonia.
A2-betakasein dan Asam Amino Esensia, yang berfungsi Pembentuk insulin berguna bagi penderita Diabetes. / kencing manis.
Cynokobalamin, Berfungsi membentuk zat HB bagi penderita demam berdarah, Anemia, Thalasemia.
Kalium, berfungsi menstabilkan darah, sehingga sangat tepat untuk
penderita Arteriosclerosis, Tekanan darah tinggi maupun tekanan darah
rendah.
Enzim Xanthine Oxydase dan Niasin (Vit B3) berfungsi mengatasi sel Kanker / Tumor dan mengurangi efek toksis kemoterapi
Kalsium, Sangat membantu pertumbuhan, memadatkan tulang dan mencegah Osteoporosis untuk orang yang sudah mulai beranjak tua
MCT (Medium Chain Trygliseride), Berguna untuk orang yang sedang progam Dietary dan penyembuhan akibat Stroke.
Lactoglobulin, Berfungsi untuk penahan Protein yang disebabkan alergi.
Riboflavin (Vit B2) dan (B3) yang berfungsi menumbuh kembangkan sel
otak dan sel system saraf sehingga baik bagi kecerdasan anak dan
menurunkan frekuensi serangan Migrain.
Cara memproses atau
mengolah resep susu etawa cukup mudah, usai diperah susu disaring
sebanyak 4 kali lalu dimasak hingga mendidih untuk menambah kelezatan
susu bisa ditambahkan jahe dan gula aren. Namun sekarang telah banyak
beredar Susu Kambing Etawa dalam kemasan berupa susu bubuk organik
murni.
Dengan mengkonsumsi susu kambing etawa bubuk secara
teratur (Disarankan 2-3 kali dalam sehari) akan bermanfaat untuk terapi
penyembuhan penyakit tertentu. Simak khasiat susu kambing etawa dan
kegunaannya dibawah ini :
Berkhasiat untuk menetralkan saluran pencernaan, kelebihan asam lambung (kembung), maag kronis, dll.
Sebagai terapi penyembuhan penderita asma, TBC dan infeksi paru-paru akut menahun.
Membantu mengobati alergi pada kulit dan organ tubuh lainnya.
Menambah Stamina dan daya tahan tubuh.
Berkhasiat meningkatkan vitalitas pria dan wanita dewasa (disarankan susu kambing etawa rasa kopi gingseng)
Impotensi / frigiditas
Berkhasiat untuk penderita kelainan fungsi ginjal atau dalam dunia medis disebut dengan neprotic sindrom.
Berkhasiat sebagai terapi penyembuhan asam urat.
Berkhasiat untuk pembentukan tulang, sangat dianjurkan bagi mereka yang menderita reumatik dan osteophorosis.
Membantu untuk memberikan asupan nutrisi dan gangguan metabolisme tubuh lainnya.
Membantu menghaluskan kulit karena sudah ada susu kambing etawa dalam bentuk sabun (Soap).
Komposisi Susu Kambing Etawa Asli Halal
Tanpa pengawet
Komposisi gula jagung
Efek laktase ringan
Sumber nutrisi & gizi yang hampir
Setara dengan asi
Cocok untuk balita yang alergi
Susu sapi & susu formula • Untuk semua usia (bayi, balita, anak, dewasa,
Wanita hamil & menyusui, lansia)
Rasanya yang enak disukai balita dan anak-anak
Standar GMP ( Good Manufacturing Product )
DIJAMIN TIDAK AMIS
MENGAPA SUSU KAMBING ETAWA ?
1. Susu Kambing Etawa adalah Susu terbaik setelah ASI (Air Susu Ibu)
2. Baik untuk Balita yang alergi pada Susu Sapi Formula (Bubuk Instan)
3. Tidak menyebabkan alergi (gatal / bisul)
4. Menguatkan sistem imunitas (kekebalan) tubuh, tidak mudah sakit
5. Bersifat alkali (Sangat sesuai dengan kebutuhan tubuh Manusia)
6. Meningkatkan daya kepekaan, tumpuan dan ingatan. Menambah kecerdasan Balita
7. Melancarkan sistem pencernaan dan usus
8. Membantu mengatasi keluhan akibat sakit kanker
9. Membantu mengatasi keluhan maag kronis dan kembung
10. Membantu merawat rasa sakit saat menstruasi pada wanita
11. Darah tinggi, lemah jantung, kencing manis, batuk kering, asam urat dan lain-lain
12. Mengimbangi gula dalam darah dan kolesterol.
13. Menguatkan tulang, gigi, otot, sendi
14. Bagi penderita pernafasan seperti Asma.
15. Memulihkan tenaga dan stamina.
Jumat, 02 Mei 2014
kalender suku Tengger dan Pawukon
Ngadas dan Kearifan Lokalnya
Masyarakat dengan penuh keunikan beserta ritual yang sangat kental memanggil segudang rasa penasaran untuk mengulas habis semua isi di dalamnya. Walaupun hanya dua hari waktu yang tersedia untuk mengeruk informasi sebanyak-banyaknya, tak sedikitpun rasa putus asa menghinggapi dan penulis dengan penuh semangat bergelut dengan bahasa khasnya masyarakat Ngadas. Masyarakat yang memiliki pesona keunikan dalam pola pemerintahan desa menjadi salah satu daya magnet tersendiri terutama bagi kalangan intelektual mahasiswa. Ditambah mahasiswa dari jurusan Sosiologi dan Antropologi yang mau tidak mau harus bisa beradaptasi dan membaur dengan masyarakat, baik itu masyarakat yang sudah lama dikenal maupu masyarakat yang masih asing.
Dinamika pada Desa Ngadas tidak terlepas pada kenyataan bahwa desa ini merupakan desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan masyarakat Tengger. Sebagai desa yang memiliki sistem hidup sendiri dalam menjalankannya, Desa Ngadas tidak melupakan nilai-nilai yang diyakini bersama oleh Suku Tengger. Masyarakat yang sangat akrab dengan rasa kebersamaan serta kegotongroyongannya merupakan bentuk dari sistem kekompakan yaiti paguyuban. Paguyuban yang diartikan sebagai bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut ialah cinta dan rasa kesatuan yang penulis dapatkan secara langsung dari tetua adat (Dukun Pandhito) desa Ngadas. Paguyuban inilah yang menjadi keyakinan bersama masyarakat di Desa Ngadas. Bentuk konkret dari paguyuban ini dapat terlihat juga dari proses musyawarah sebagai jalan pembentuk kebijakan desa. Walaupun memiliki satu dukun Pandhito beserta kepala desa sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan desa, masyarakat desa Ngadas tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyang dan warisan tersebut elah menjadi kesepakatan bersama untuk deaplikasikan dalam kehidupan keseharian.
Desa Ngadas telah melalui perkembangan sosio-kultural yang pesat searah dengan pesatnya modernisasi di Indonesia. Dengan kekayaan dan keindahan alamnya, saat ini Desa Ngadas telah menjadi desa pariwisata bagi orang di luar daerahnya. Bahkan, belakangan ini, banyak pula kalangan akademisi, khususnya mahasiswa, yang berkunjung ke desa ini dengan maksud penelitian. Meski begitu, kondisi ini tidak menjadikan nilai-nilai yang dianut masyarakat di sana luntur. Sekali lagi, hal inilah yang menjadi alasan bagi penulis, betapa tidak jika kehidupan yang secara umum jika tergerus oleh perubahan zaman dan kehilangan identitas serta nilai kehidupan lokalnya, namun tidak demikian untuk masyarakat desa ngadas yang ada di kakai gunung Bromo, Probolinggo Jawa Timur .
*******************************
Sistem Kalender Masyarakat Ngadas, Suku Tengger
Saat penulis mengunjungi kediaman dukun Pandhito yang bernama Pak Sumardi, beliau mengatakan bahwa suku Tengger sudah mengenal dan mempunyai sistem kalender sendiri yang mereka namakan Tahun Saka atau Saka Warsa, jumlah usia kalender suku Tengger berjumlah 30 hari (masing-masing bulan dibulatkan), tetapi ada perbedaan penyebutan usia hari yaitu antara tanggal 1 sampai dengan 15 disebut tanggal hari,dan 15 sampai 30 disebut Panglong Hari (penyebutannya adalah Panglong siji, panglong loro dan seterusnya). Pada tanggal dan bulan tertentu terdapat tanggal yang digabungkan yaitu tumbuknya dua tanggal.
Perhitungan Tahun Saka di Indonesia jatuh pada tanggal 1 (sepisan) sasih kedhasa (bulan ke sepuluh), yaitu sehari setelah bulan tilem (bulan mati), tepatnya pada bulan Maret dalam Tahun Masehi (Supriyono, 1992). Hal demikian juga dikatakan Pak Sumardi bahwa perhitungan tahun Saka di desa Ngadas, suku Tengger, maupun dalam taraf nasional adalah sama. Cara menghitungnya dengan rumus : tiap bulan berlangsung 30 hari, sehingga dalam 12 bulan terdapat 360 hari. Sedangkan untuk wuku dan hari pasaran tertentu dianggap sebagai wuku atau hari tumbuk, sehingga ada dua tanggal yang harus disatukan dan akan terjadi pengurangan jumlah hari pada tiap tahunnya. Untuk melengkapi atau menyempurnakannya diadakan perhitungan kembali setiap lima tahun, atau satu windu tahun wuku. Pada waktu itu ada bulan yang ditiadakan, digunakan untuk mengadakan perayaan Unan-unan, yang kemudian tanggal dan bulan seterusnya digunakan untuk memulai bulan berikutnya, yaitu bulan Dhesta atau bulan ke-sebelas. Dalam proses penghitungan kalender suku Tengger dikenal dengan istilah mecak. Istilah mecak biasanya digunakan untuk menghitung atau mencari tanggal yang tepat untuk melaksankan Upacara-upacara besar seperti Karo, Kasada maupun Upacara Unan-unan. Setiap Dukun Sepuh telah mempunyai persiapan atau catatan tanggal hasil Mecak untuk tiap-tiap Upacara yang akan dilaksanakan sampai lima tahun ke depan. Ini adalah salah satu tugas yang harus di perhitungkan dengan tepat oleh dukun Pandhito agar tidak terjadi kesalahan penerapan hari-hari besar.
NAMA NAMA HARI SUKU TENGGER
1. DHITE : MINGGU
2. SHOMA : SENIN
3. ANGGARA : SELASA
4. BUDHA : R A B U
5. RESPATI : KAMIS
6. SUKRA : JUMAT
7. TUMPEK : SABTU
NAMA NAMA BULAN SUKU TENGGER
1. KARTIKA : KASA
2. PUSA : KARO
3. MANGGASTRI : KATIGA
4. SITRA : KAPAT
5. MANGGAKALA : KALIMA
6. NAYA : KANEM
7. PALGUNO : KAPITU
8. WISAKA : KAWOLU
9. JITO : KASANGA
10. SERAWANA : KASEPOLOH
11. PANDRAWANA : DESTHA
12. ASUJI : KASADA
Adapun tahun yang digunakan adalah tahun saka (caka).
***************************
PAWUKON
Masyarakat desa Ngadas selain memiliki perhitungan kalender yang unik dan rumit juga mempunyai perhitungan pekan yang biasanya digunakan untuk menentukan kepribadian seseorang berdasarkan hari pasaran dan tanggal lahirnya yang disebut dengan Wuku/Pawukon. Wuku adalah nama sebuah siklus waktu yang berlangsung selama 30 pekan. Satu pekan atau satu minggu terdiri dari tujuh hari sehingga satu siklus wuku terdiri dari 210 hari. Perhitungan wuku (bahasa Jawa: pawukon) terutama digunakan di Bali dan Jawa. Di Jawa salah satunya yaitu masyarakat Suku Tengger.
Ide dasar perhitungan menurut wuku ini adalah bertemunya dua hari dalam sistem pancawara (pasaran) dan saptawara (pekan) menjadi satu. Sistem pancawara atau pasaran terdiri dari lima hari, sedangkan sistem saptawara terdiri dari tujuh hari. Dalam satu wuku, pertemuan antara hari pasaran dan hari pekan sudah pasti. Misalkan hari Sabtu-Pon terjadi dalam wuku Wugu. Menurut kepercayaanyang dianut orang Bali dan Jawa, semua hari-hari ini memiliki makna khusus. Dibawah ini terdapat nama-nama wuku yang penulis dapatkan dari dukun Pandhito, buku primbon Jawa serta berbagai sumber lainnya.
Daftar Wuku
Nama-nama wuku yang berjumlah tiga puluh didasarkan pada suatu kisah mengenai suatu kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Watugunung. Raja ini memiliki istri bernama Sinta dan dikaruniai 28 putra. Nama-nama semua tokoh inilah yang menjadi nama-nama setiap wuku. Setiap wuku menurut kepercayaan kaum tradisional di Bali dan Jawa dilindungi oleh seorang pelindung.
1. Sinta - Batara Yama
2. Landep - Batara Mahadewa
3. Wukir, Ukir - Batara Mahayakti
4. Kurantil, Kulantir - Batara Langsur
5. Tolu, Tulu - Batara Bayu
6. Gumbreg - Batara Candra
7. Wariga alit,Wariga - Batara Asmara
8. Wariga agung, Warigadian - Batara Maharesi
9. Julangwangi, Julungwangi - Batara Sambu
10. Sungsang - Batara Gana Ganesa
11. Galungan, Dungulan - Batara Kamajaya
12. Kuningan - Batara Indra. Pada minggu ini jatuh hari raya Kuningan pada hari Sabtu Kliwon.
13. Langkir - Batara Kala
14. Mandasiya, Medangsia - Batara Brahma
15. Julung pujut, Pujut - Batara Guritna
16. Pahang- Batara Tantra
17. Kuru welut, Krulut - Batara Wisnu
18. Marakeh, Merakih - Batara Suranggana
19. Tambir - Batara Siwa
20. Medangkungan - Batara Basuki
21. Maktal - Batara Sakri
22. Wuye, Uye - Batara Kowera
23. Manahil, Menail - Batara Citragotra
24. Prangbakat - Batara Bisma
25. Bala - Batara Durga
26. Wugu, Ugu - Batara Singajanma
27. Wayang - Batara Sri
28. Kulawu, Kelawu - Batara Sadana
29. Dukut - Batara Sakri. Pada minggu ini jatuh hari Anggara Kasih pada hari Selasa Kliwon yang dianggap keramat oleh orang suku Tengger dan orang Jawa.
30. Watu gunung - Batara Anantaboga. Dalam minggu ini jatuh hari Jumat Kliwon yang dianggap keramat oleh orang Jawa dan hari Saraswati yang dianggap suci oleh orang Bali.
*****************************
Penghujung Jejak Langkah di Desa Ngadas
Sampai saat ini desa Ngadas tetap ramai dikunjungi wisatawan, esensi yang dapat penulis ambil adalah perbedaan antara pengamatan yang dilakukan oleh orang awam dan oleh kaum intelektual seperti mahasiswa dan wartawan. Orang awam hanya berorientasi pada hal-hal yang sifatnya subsidiary (hiburan, rekreasi), namun jika yang melakukannya adalah mahasiswa khususnya mahasiswa yang objek kajian studinya adalah masyarakat akan sangat jauh berbeda. Namun juga terdapat perbedaan yang urgen antara pengamatan dan penelitian oleh mahasiswa dan wartawan. Wartawan yang mengungkap rahasia dibalik fenomena atas dasar berita, namun mahasiswa atas dasar ilmu pengetahuan.
Keberadaan orang luar bagi masyarakat desa sebagai kesempatan untuk menambah teman. Menurut data yang penulis dapatkan saat wawancara dengan salah satu warga, penulis dapat menyimpulkan bahwa teman bagi masyarakat Tengger-Ngadas merupakan investasi yang besar di dunia. Hal ini tidak terlepas dari nilai-nilai yang diyakini masyarakatnya. Sugih dunyo, nek sugih dolor, anguk sugih dolor. “Lebih baik banyak saudara atau sahabat dari pada banyak uang atau harta”. Itulah alasan mengapa sampai saat ini masyarakat desa Ngadas tetap eksis, dikenal masyarakat luas. Masyarakat yang bersikap terbuka, dengan senang hati menerima perubahan zaman namun tetap mempertahankan citra budaya kedaerahannya.
Tidak hanya sebuah desa, Ngadas hari ini seharusnya dapat menjadi contoh bagi setiap insan. Tidak terikat zaman, namun Ngadas bisa mengikuti perkembangan zaman. Bukan desa budi daya, tapi Ngadas bisa membudidayakan kearifan lokalnya. Ngadas, meski nama bunga, alam budayanya seindah nirwana, meski hidup dengan desa tetangga yang lintas agama, namun tetap berjiwa besar untuk menghargai perbedaan yang ada, meski jagung sebagai makanan pokoknya namun tetap bernuansa energi dan sumber tenaga yang berharga, meski bertani sebagai mata pencaharian utamanya namun hasil pertanian sudah melanglang buana jauh dari desa asalnya.
Suku Tengger, masyarakat Ngadas yang istimewa...
Langganan:
Postingan (Atom)